The Story of Tomorrow : Stay Relevant in the Disruption Era

Di era digital saat ini, kita tidak bisa mengabaikan fenomena yang dikenal sebagai disrupsi. Disrupsi digital telah mengubah lanskap bisnis dan sosial secara radikal, menciptakan tantangan sekaligus peluang baru bagi individu dan organisasi. Dalam seminar bertajuk "Tantangan dan Peluang Era Digital Disruption," Prof. Rhenald Kasali menjelaskan bahwa disrupsi adalah proses yang panjang, saling terkait, dan mampu menimbulkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami disrupsi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang, terutama dalam industri media kreatif yang terus bertransformasi.

Disrupsi bukanlah fenomena yang terjadi secara tiba-tiba. Disrupsi ialah hasil dari serangkaian inovasi teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan dinamika pasar yang kompleks. Misalnya, munculnya platform digital telah mengubah cara orang mengakses informasi dan hiburan. Ketika televisi dan radio pernah mendominasi, kini layanan streaming dan podcast menjadi pilihan utama. Dalam konteks ini, disrupsi menciptakan pasar dan pelaku usaha baru yang mampu menjawab kebutuhan yang belum terpenuhi.

Kasali membagi perkembangan ini menjadi dua narasi besar: "The Story of Yesterday" dan "The Story of Tomorrow." "The Story of Yesterday" merepresentasikan cara-cara lama yang mungkin telah berhasil di masa lalu, tetapi kini mulai kehilangan relevansinya. Di sisi lain, "The Story of Tomorrow" menggambarkan dunia yang lebih sederhana, lebih murah, lebih mudah diakses, dan lebih cepat. Ini menunjukkan betapa pentingnya untuk tidak terjebak dalam cara-cara lama, melainkan untuk terus beradaptasi dan mencari solusi inovatif.

Contoh yang jelas dari transisi ini dapat dilihat dalam industri media. Dulu, pembuatan film dan acara televisi membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu yang lama. Namun, dengan kemajuan teknologi, kini kita bisa membuat dan mendistribusikan konten dengan lebih efisien. Platform seperti YouTube memungkinkan siapa pun untuk membuat dan berbagi video, menjadikannya sebagai alat kreatif yang sangat accessible bagi masyarakat luas.

Ledakan Kreativitas

Disrupsi telah memicu apa yang bisa disebut sebagai ledakan kreativitas. Dalam konteks ini, kita melihat ledakan kreativitas yang muncul dari kebebasan berekspresi dan akses terhadap teknologi. Banyak konten kreator yang berhasil memanfaatkan platform digital untuk menyampaikan ide dan cerita mereka, menjangkau audiens global tanpa harus melalui saluran distribusi tradisional.

Ledakan AI juga berperan penting dalam transformasi ini. Teknologi kecerdasan buatan kini digunakan untuk menganalisis perilaku audiens, menghasilkan rekomendasi yang lebih tepat, dan bahkan menciptakan konten. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga membuka peluang baru bagi kreator untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Sebagai contoh, beberapa perusahaan media kini menggunakan algoritma AI untuk membantu dalam penulisan berita, mengidentifikasi tren, dan memberikan analisis data yang lebih mendalam.

Strategi untuk Tetap Relevan

Kata "relevan" merujuk pada kemampuan suatu ide, produk, atau individu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan yang berkembang dalam konteks tertentu. Di Indonesia, banyak individu menghadapi kesulitan untuk tetap relevan di tengah perubahan yang cepat. Beberapa faktor yang menyebabkan tantangan ini termasuk kurangnya akses terhadap internet, pendidikan berkualitas, ketidakpastian ekonomi, dan keterbatasan dalam mengakses teknologi. Situasi ini membuat individu sulit mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja yang semakin kompleks. Selain itu, di beberapa daerah, budaya yang lebih konservatif seringkali menghambat inovasi. Ketika cara-cara lama lebih dihargai, orang yang ingin mencoba pendekatan baru sering kali menghadapi penolakan. Kurangnya jaringan atau kolaborasi juga menjadi masalah, karena orang tidak dapat berbagi ide dan pengalaman yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang.

Beberapa solusi praktis bisa diterapkan seperti dengan memperluas akses internet secara gratis, meningkatkan kualitas pendidikan, merubah kurikulum pendidikan menjadi  lebih relevan, mendorong jiwa kewirausahaan, dan memperluas akses teknologi adalah langkah-langkah penting. Selain itu, menciptakan budaya yang mendukung inovasi dan membangun jaringan kolaborasi dapat membuat lingkungan lebih baik untuk pertumbuhan. Dengan cara ini, orang-orang di Indonesia bisa lebih siap menghadapi tantangan dan tetap relevan di dunia yang terus berubah.

Dalam era disrupsi, tetap relevan bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang berinovasi dan menciptakan peluang baru. Untuk mencapai hal ini, individu dan organisasi harus beradaptasi dengan cepat, memahami kebutuhan audiens, dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan nilai baru. "The Story of Tomorrow" menuntut kita untuk berani berpikir di luar batasan yang ada, menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru, dan terus berinovasi.

Di tengah perubahan yang cepat ini, kita harus siap menghadapi tantangan yang ada. Dengan pemahaman yang tepat tentang disrupsi dan kemampuan untuk beradaptasi, kita dapat memastikan bahwa kita tetap relevan dan mampu bersaing di masa depan yang penuh ketidakpastian. Inovasi, kreativitas, dan fleksibilitas adalah kunci untuk meraih sukses di era disrupsi ini, dan apabila dimanfaatkan dengan baik kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah. (utsimk)





User Image

Faradhita Adelia Dewanti

17/10/2024 16:53