SERANG & UNTIRTA SIAP HADAPI IKLIM KREATIF DI ERA DIGITAL

Era digital telah membentuk kembali kreativitas di berbagai kota dan institusi pendidikan di seluruh dunia, termasuk di Kota/Kab Serang dan di Untirta. Dalam konteks ini, iklim kreatif dapat dilihat melalui beberapa sudut pandang: persimpangan antara teknologi dan kreativitas, peran pendidikan, serta lingkungan sosial-budaya yang lebih luas.

A. Teknologi dan Kreativitas di Serang

Serang, sebagai ibu kota provinsi Banten, telah merangkul era digital dalam berbagai cara, mendorong munculnya scene kreatif yang berkembang pesat. Aksesibilitas teknologi yang semakin meningkat telah membuka peluang bagi para pencipta dan pengusaha muda untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Platform media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, telah menjadi saluran populer untuk menampilkan seni lokal, musik, keterampilan kuliner, dan kerajinan tradisional. Platform-platform ini tidak hanya memungkinkan komunitas kreatif Serang untuk membagikan karya mereka secara lokal, tetapi juga menghubungkan mereka dengan audiens yang lebih luas, bahkan global.

Dampak digitalisasi terhadap kreativitas di Serang juga dapat dilihat dari bagaimana seni tradisional di modernisasi. Praktik budaya lokal seperti pertunjukan debus, batik banten, dan seni kuliner tradisional telah menemukan kehidupan baru di ranah digital. Seniman dan pencipta mulai menggabungkan elemen-elemen tradisional ini dengan bentuk seni, musik, dan desain kontemporer, menghasilkan sebuah fusi yang menarik bagi generasi muda maupun tua. Selain itu, dengan munculnya alat digital seperti perangkat lunak desain grafis, aplikasi pengeditan video, dan platform produksi musik, para kreator di Serang menemukan cara baru yang lebih efisien untuk memproduksi dan mendistribusikan karya mereka.

Selain itu, startup digital mulai bermunculan di Serang, dipelopori oleh generasi muda yang melihat potensi dalam memanfaatkan teknologi untuk mengatasi masalah lokal dan berkontribusi pada ekonomi kreatif. Startup-startup ini sering kali fokus pada bidang seperti e-commerce, pemasaran digital, dan produksi konten kreatif, membantu membangun ekosistem yang mendukung inovasi dan kreativitas.

B. Peran Untirta dalam Membentuk Iklim Kreatif

Untirta, sebagai lembaga pendidikan di Serang, memainkan peran penting dalam membentuk iklim kreatif di daerah tersebut. Pendekatan universitas terhadap pendidikan telah beradaptasi dengan tuntutan era digital, mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulumnya dan mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi kreatif mereka. Untirta menawarkan program dalam bidang media, komunikasi, desain, dan seni, yang berperan penting dalam membangun pola pikir kreatif di kalangan mahasiswa.

Dalam beberapa tahun terakhir, Untirta telah membuat kemajuan dalam mempromosikan literasi digital dan menyediakan sumber daya untuk proyek-proyek kreatif. Pendirian laboratorium digital, pusat media, dan ruang kolaboratif di kampus telah memungkinkan mahasiswa untuk bereksperimen dengan berbagai alat dan teknologi digital. Workshop, seminar, dan kompetisi yang berkaitan dengan film, desain grafis, dan kewirausahaan digital sering diadakan, memberikan siswa pengalaman langsung dan kesempatan untuk memamerkan bakat mereka.

Selain itu, komunitas mahasiswa Untirta sangat aktif dalam menggunakan platform media sosial untuk memulai gerakan kreatif. Dari mengorganisir pameran seni daring hingga mengembangkan kampanye digital untuk tujuan sosial, para siswa secara aktif berpartisipasi dalam membentuk lanskap kreatif digital di Serang. Infrastruktur digital universitas juga memungkinkan kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, mendorong kreativitas interdisipliner, yang merupakan ciri khas dari ekonomi kreatif modern.

C. Tantangan dan Peluang

Meskipun iklim kreatif di Serang dan Untirta terus berkembang, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satu isu kunci adalah kesenjangan digital, dimana tidak semua segmen populasi memiliki akses yang sama terhadap alat dan infrastruktur yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital. Upaya untuk meningkatkan akses internet dan literasi digital, terutama di daerah pedesaan, sangat penting untuk memastikan bahwa peluang kreatif yang ditawarkan oleh era digital dapat diakses oleh semua orang.

Tantangan lainnya adalah kebutuhan akan sistem dukungan yang lebih kuat untuk para pencipta muda. Meskipun tidak kekurangan bakat, kurangnya program bimbingan, peluang pendanaan, dan akses ke pasar yang lebih luas dapat menghambat pertumbuhan proyek kreatif. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi komunitas kreatif di Serang.

Sebagai kesimpulan, iklim kreatif telah mengalami perubahan signifikan terutama pada era digital saat ini. Dengan semakin meningkatnya integrasi teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari, komunitas kreatif di Kota/Kab Serang dan di Untirta telah melihat peluang baru untuk pertumbuhan dan inovasi. Namun, mengatasi tantangan seperti kesenjangan digital dan kebutuhan akan sistem dukungan yang lebih kuat akan sangat penting untuk mempertahankan dan meningkatkan momentum kreatif ini.


User Image

Salma Farras Hanifah

17/09/2024 19:10