Perubahan Teknologi dari Waktu ke Waktu

Pemerintah menerapkan strategi nasional transformasi digital yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan inklusi digital, serta memperkuat daya saing Indonesia di era serba digital seperti sekarang ini. Langkah utama yang dilakukan pemerintah yakni memperluas infrastruktur digital pada seluruh daerah dengan mengembangkan teknologi 5G yang bertujuan agar menjamin akses internet pada setiap daerah terpencil. 

Selain mengembangkan akses internet, pemerintah juga mulai mengembangkan ekosistem digital pada bidang ekonomi digital seperti pada e-comerce, fintech, dan juga startup. Dalam mendukung hal tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan yang mendorong inklusi keuangan dengan mengadopsi sistem pembayaran menggunakan QRIS di seluruh wilayah. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk merancang ekosistem digital yang inklusif, inovatif, juga berkelanjutan dan untuk mempertahankan posisi negara Indonesia di peta ekonomi digital global.

Pemerintah juga mengupayakan kepentingan masyarakat dalam sistem digital ini dengan membuat undang-undang perlindungan data pribadi dan keamanan siber untuk menciptakan lingkungan yang aman. Namun, kenyataannya pemerintah kurang bisa menangani hal tersebut. Sebab pada 20 Juni 2024 Pusat Data Nasional yang dikelola oleh Kominfo mengalami kebocoran akibat serangan ransomware yang juga dikenal dengan Brain Chiper. Hal tersebut tentu sangat menganggu dalam pelayanan dan keamanan masyarakat. Kebocoran data masyarakat seharusnya ditindak tegas oleh pemerintah, hal ini menjadi pelajaran tentang pentingnya keamanan siber yang menjadi tanggungjawab semua pihak.

Yuval Noah Harari menilik kiasan tentang “data is new oil” untuk menggambarkan pentingnya peran data di era digital ini, sama seperti peran minyak yang menjadi peran utama dalam menjalankan mesin-mesin industri. Data-data ini menjadi elemen kunci untuk yang bisa menggerakkan ekonomi digital namun, terkumpulnya data dalam jumlah yang besar juga bisa menimbulkan ketakutan akan penyalahgunaan, pelanggaran privasi, dan ketidaksetaraan akses informasi. Lewat kiasan ini, Harari mengungkapkan bahwa gambaran dinamika ekonomi dan politik global sekaligus menunjukkan soal tantangan etis dan ancaman keamanan yang mungkin timbul dari penggunaan data yang tidak bijak.

Pengembangan metaverse meraup dana yang tidak sedikit, perusahaan Meta menginvestasikan milyaran dolar untuk mengembangkan projek tersebut. Namun, antusiasme pasar dang pengguna tidak seramai yang dibayangkan. Minimnya konsumen yang menggunakan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) dalam kehidupan sehari-hari mereka. Disisi lain, perkembangan artificial intelligence (AI) yang sangat pesat juga membuat projek metaverse ini tidak seperti yang dibayangkan. Karena hal itulah perusahaan Meta kemudian projek metaverse ini.

 Persinggungan yang terjadi dalam dunia kerja biasanya cukup terasa, terlebih pada era digital ini. Untuk generasi tua, menggunakan teknologi masih terasa canggung dan cenderung bekerja dengan cara yang tradisional, karena sedari kecil tidak terbiasa dengan teknologi yang semakin berkembang. Sementara, untuk generasi muda atau biasa disebut gen-z, menggunakan teknolgi menjadi hal yang umum dan dengan cepat bisa beradaptasi. Sebab, penggunaan teknologi sudah terbiasa sedari kecil. Hal tersebut bisa juga menjadi peluang untuk saling berbagi ilmu antar satu sama lain namun, perbedaan tersebut bisa mempengaruhi cara komunikasi dan bekerja mereka. (utsttd)

User Image

Fitriana Asyura

19/10/2024 11:12