Mengapa Proyek Metaverse Meta Dihentikan?

Proses pengembangan metaverse oleh Perusahaan meta, yang dahulu dikenal sebagai Facebook, mengalami stagnansi signifikan selama beberapa tahun belakangan. Hal ini tercermin dalam laporan keuangan yang menunjukkan kerugian operasioanl divisi Reality labs (divisi yang fokus dalam pengembangan metaverse) sebanyak 4,48 miliar dolar atau setara dengan Rp 72,78 triliun pada kuartal kedua tahun 2024. Kerugian yang terus menerus membengkak ini memaksa Perusahaan untuk melakukan cara yang strategis dengan mengalihkan fokusnya dari pengembangan metaverse ke bidang lain yang dianggap lebih menjanjikan.

Salah satu alasan utama penundaan progress metaverse ini karena minimnya interaksi aktif pengguna. Pada bulan oktober 2022 atau setahun setelah meta mengumumkan metaverse pengguna aktif harian hanya sekitar 200 ribu user, angka tersebut jaug dari target awal 500 ribu pengguna aktif harian .Laporan internal pun menunjukkan bahwa para pekerja di meta sendiri tidak melibatkan dalam penggunaan platfrom tersebut. Hal ini menandakan bahwa produk metavere yang dihasilkan ini belum cukup menarik perhatian pengguna secara luas.

Selain itu, adanya hambatan teknis dan regulasi yang menjadi hambatan utama. Pada infrastukturnya yang kompleks ini membuat sulit bagi pengguna umum untuk mengakses system VR yang canggih tanpa biaya tambahan mahal.

Hal ini menyebabkan berbagai Perusahaan besar seperti Microsoft, Disney hingga Procer & Gamble (P&G) justru memilih untuk angkat kaki dari pengembangan metaverse. Microsoft pada saat ini mengurangi fokus pada metaverse, dan lebih memfokuskan pada pengembangan Artificial Intelligence (AI).

Meta pun akhirnya ikut untuk mengalihkan fokusnya ke teknologi AI, Zuckerbeg menyatakan bahwa AI memiliki potensi yang sangat besar untuk berbagai aspek kehidupan manusia, dari kesehatan hingga pendidikan. Hal ini berkesinambungan dengan kompetisi dan inovasi pasar AI saat ini sangat kompetitif dengan banyak perusahaan teknologi besar yang berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan AI. Fokus pada AI memungkinkan Meta untuk tetap relevan dan kompetitif dalam industri teknologi yang terus berkembang.

Kesimpulannya, metaverse tidak dilanjutkan oleh Perusahaan meta karena Perusahaan sudah mengalami kerugian yang cukup besar untuk pengembangan metaverse, terlabih lagi pengguna aktif tidak mencapai target yang diharapkan, hal ini membuat Perusahaan meta beralih fokus pada bidang yang lebih menjanjikan yaitu AI. (utsimk)

User Image

Tengku Yeldy H.a.p

19/10/2024 04:57