Film dokumenter "DERANG - DARING" menggambarkan perjalanan digital Indonesia yang sedang berkembang. Saya melihat bagaimana digitalisasi telah mengubah kehidupan masyarakat dari berbagai lapisan. Industri internet di Indonesia sudah berkembang hampir tiga dekade, mengubah masyarakat dari pengguna teknologi terbatas menjadi sangat bergantung pada layanan digital. Buktinya ada pada aplikasi Hirmi yang dibuat untuk membantu komunikasi tunarungu, menunjukkan bahwa teknologi bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Transformasi digital nasional terlihat jelas dalam film ini. Telkom punya peran besar dalam membangun ekosistem digital dan mendukung inovasi startup. Pemerintah juga ambil bagian melalui program Kementerian Komunikasi dan Informasi pada 2019 untuk mendorong akses digital. Ada juga upaya membentuk BSSN pada 2018 untuk menangani keamanan digital. Meskipun sudah ada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, masih banyak tantangan dalam penerapannya.

Untuk infrastruktur digital, Telkom sudah membangun jaringan serat optik yang luas dengan lebih dari 302 pusat data. Mereka menggunakan pendekatan "cakupan dulu, kualitas belakangan" karena kondisi geografis Indonesia yang sulit. Membangun dan merawat infrastruktur di daerah terpencil seperti Tahuna, Sangihe memang tidak mudah, tapi tetap penting dilakukan.

Internet di desa dan pelosok juga menjadi sorotan dalam film ini. Ada cerita tentang seseorang yang membuka warung internet di Tahuna, Sangihe. PT Sak Solata berperan penting menyediakan koneksi di daerah terpencil. Internet sangat dibutuhkan untuk pendidikan di daerah yang perpustakaannya terbatas. Yang menarik, internet juga membantu meningkatkan toleransi di desa karena masyarakat jadi lebih terbuka dengan informasi.

Meskipun tidak disebutkan langsung, film ini membahas masalah blankspot atau daerah tanpa sinyal. Geografis Indonesia yang luas dan beragam membuat pembangunan infrastruktur jadi tantangan tersendiri. Kondisi cuaca sering mengganggu koneksi di daerah terpencil. Ada siswa yang terpaksa mengandalkan YouTube untuk belajar karena kurangnya sumber daya lokal. Ini menunjukkan perlunya upaya ekstra untuk mengurangi kesenjangan digital.

Internet memang bisa membuat hidup lebih baik. Aplikasi Hirmi telah diunduh 160.000 kali dengan 19.000 pengguna aktif di 38 negara. Ada perkembangan telemedicine melalui sistem e-kesehatan nasional. Selama pandemi COVID-19, internet jadi penyelamat pendidikan melalui sekolah online. Internet juga bisa membantu mengembangkan pariwisata lokal melalui pemasaran digital.

Film ini menegaskan bahwa akses teknologi adalah hak dasar warga negara sesuai Konstitusi 1945. Ini menunjukkan pergeseran cara pandang masyarakat yang dulu menganggap teknologi sebagai kemewahan, sekarang menjadi kebutuhan dasar. Namun keamanan siber masih jadi masalah. Meskipun sudah ada BSSN sejak 2018, kebocoran data masih terjadi sejak 2019. Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi pun belum ditegakkan dengan baik, jauh berbeda dengan GDPR di Eropa.

Inklusi digital juga jadi tema penting. Pengembangan aplikasi untuk tunarungu menunjukkan keinginan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif melalui teknologi. Penting untuk memastikan kelompok terpinggirkan dan berkebutuhan khusus tidak tertinggal dalam transformasi digital. Pendidikan pun berubah, dari metode tradisional berbasis buku menjadi pembelajaran praktis. Program "Sampah untuk Pendidikan" yang menggabungkan kesadaran lingkungan dan digital adalah contoh inovasi pendidikan yang menarik.

Secara keseluruhan, film ini mengajarkan bahwa teknologi dan internet sudah menjadi hak dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Akses digital yang merata dapat mengatasi kesenjangan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Inklusi digital sangat penting, terlihat dari aplikasi Hirmi yang membantu komunitas tunarungu. Internet telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat Indonesia, dari pendidikan hingga toleransi beragama. Meski masih ada tantangan infrastruktur dan keamanan siber, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat menciptakan masa depan digital yang lebih adil dan inklusif bagi semua.