Bencana dan Rencana Kehidupan Manusia
Inovasi yang bersifat sedikit destruktif karena berbeda dengan perkembangan dari suatu teknologi. Disrupsi inovasi lebih kepada menghilangkan inovasi yang lama dengan yang baru, bukan inovasi lama yang berkembang tetapi digantikan. Disrupsi inovasi sekarang dikenal sebagai perubahan teknologi analog menjadi digital. Disrupsi inovasi memunculkan banyak pasar pasar baru dan persaingan baru disegala bidang kehidupan manusia. Adanya disrupsi inovasi ini telah membuat peluang baru bagi seluruh individu kalangan atas dan bawah. Munculnya bidang ekonomi kreatif, semakin banyaknya ruang wisata terbuka yang sebelumnya jarang diketahui orang, Munculnya konten kreator media sosial di Youtube, Instagram, tiktok, dan sebagainya.
Menurut Prof. Rhenaldi Kasali pada sebuah webinar, disrupsi inovasi terjadi melalui proses panjang dan saling berkaitan. Proses disrupsi inovasi bisa dibilang sudah ada sejak kemuncul internet pertama yang dulu namanya masih ARPANET dan masih digunakan untuk kepentingan militer, barulah setelah selesai perang mulai ARPANET digunakan untuk publik dan sekarang dikenal sebagai internet, hal lainnya yang bisa ditemukan dari disrupsi inovasi ini adalah tergantikannya floppy disk dengan flash drive lalu muncul lagi yang baru yaitu penyimpangan berbasis internet seperti cloud dan G-drive sehingga floppy disk menjadi ditinggalkan.
Hal itulah yang membuat perubahan kehidupan dalam bidang teknologi computing. Adanya teknologi komputer yang semakin berkembang ini sangatlah mempermudah segala pekerjaan manusia. Disrupsi juga melahirkan pasar baru dan para pengusaha baru, sehingga pekerjaan atau profesi yang ditekuni pun juga semakin banyak yang baru. Dampak disrupsi inovasi juga bisa terlihat pada bagaimana bersosialisasi atau mencari teman dizaman sekarang dimana orang saling bertemu dengan menggunakan media sosial. Media sosial seperti facebook contohnya lalu berganti ke Instagram dan seterusnya.
Prof. Rhenaldi juga menerangkan mengenai dua perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Yang pertama adalah perubahan ketika pandemi, dimana kita sudah pernah mengalaminya sekitar 2019 atau 2020 yang lalu. Pada masa itu masyarakat dipaksa untuk melakukan segala aktifitas mulai dari bekerja dan sekolah dirumah demi menghindari paparan covid-19 yang menular lewat keramaian, sehingga masyarakat semakin meningkatkan standar kesehatan mereka demi terhindar dari pandemi. Tentunya perubahan yang terjadi membuat beberapa masyarakat harus bisa beradaptasi seperti anak sekolah yang menggunakan sistem pembelejaran e-learning secara penuh. Namun karena perubahan yang terjadi secara mendadak ini, beberapa perusahaan yang tidak beradaptasi dengannya mengalami penutupan tetapi banyak juga sektor bidang ekonomi baru yang semakin banyak seperti salah satunya online shop yang lebih sering digunakan.
Perubahan yang kedua yaitu perubahan jangka panjang yaitu kehidupan artificial. Artifial yang dimaksud disini termasuk Ai (Artifial Intelligence) dan IOT (Internet Of Things). Adanya teknologi seperti itu sangat membantu pekerjaan dan aktifitas manusia seperti E-wallet atau dompet digital yang membuat manusia tidak perlu khawatir bila dompetnya tertinggal maka ada masih ada e-wallet yang bisa diakses melalui Handphone. Ditambah lagi pada masa sekarang mulai bermunculan AI yang membantu pekerjaan manusia seperti menulis essay kalo dalam bidang pendidikan dan banyak digunakan. Berbagai macam kemudahan ini membuat sebuah pertanyaan baru apakah nantinya teknologi akan menggantikan pekerjaan manusia seperti yang terjadi pada para pekerja pintu toll yang sudah tidak lagi menggunakan manusia tetapi melalui kartu e-toll.
Dari pandangan penulis sendiri pun sebenarnya hal ini cukup sedikit mengkhawatirkan karena jika seseorang tidak aware mengenai perkembangan disekitarnya, maka akan cukup menyakitkan ketika tiba tiba pekerjaannya digantikan oleh mesin. Seperti yang baru baru ini Elon Musk memamerkan beberapa penemuan baru salah satunya yaitu robot asisten rumah tangga bernama OPTIMUS yang dipamerkan pada acara “We Robot” Amerika Serikat tanggal 10 Oktober 2024 Kemarin. Tujuan dari adanya robot ini adalah untuk membantu pekerjaan rumah tangga manusia, robot ini juga bahkan bisa menjadi pelayan restaurant ataupun menjadi bartender. Ini barulah awalan dari teknologi robotic humanoid dan kedepannya pasti akan semakin bermunculan lebih banyak lagi.
Inovasi ini membuata manusia perlu mengambil dua pilihan yaitu tetap berada dalam lingkaran masa lalu atau beradaptasi dengan inovasi ini agar tidak tertinggal. Manusia tidak perlu sepenuh nya khawatir terhadap disrupsi inovasi ini ataupun menolaknya, tetapi cobalah untuk berjalan beriringan dan menjadikan teknologi sebagai sebuah alat mempermudah.
Dalam materi yang disampaikan oleh Prof. Rhenaldi, penulis bisa memahami bahwa yang namanya disrupsi inovasi datang tidak hanya dengan tantangan tetapi juga peluang. Namun menurut pandangan penulis, tantangan dari disrupsi inovasi bisa dibilang lebih banyak untuk negara negara yang sedang berkembang atau mengalami ketimpangan sosial. Adanya ketimpangan sosial bisa menyebabkan beberapa bagian masyarakat tidak dapat mengakses teknologi tertentu, sulitnya akses teknologi ini dapat mengarah kepada kurang nya kepada pengetahuan mengenai perkembangan teknologi alhasil masyarakat inilah yang paling terkena dampaknya. Di Indonesia sendiri, persebaran teknologi inovasinya kurang merata dan juga kurangnya sosialisasi, paling utama nya dilakukan dikota-kota besar sampai lupa terhadap daerah daerah yang kurang terjangkau. Sekalinya diterapkan didaerah yang terpencil, masyarakatnya yang kebingungan karena kurangnya sosialisasi terhadap inovasi tersebut.
Tantangan kedua yaitu potensi meningkatnya pengangguran akibat otomasi dan digitalisasi. Banyak dari bagian masyarakat ini yang mungkin akan mengalami kebingungan harus bagaimana lagi mereka mencari pekerjaan atau nafkah karena pekerjaan nya diambil dan tidak punya rencana antisipasi.
Tantangan ketiga yaitu mengenai keamanan data digital. Indonesia saat ini sedang beradaptasi dengan dunia digital dan serba digital dalam hal administrasi, keuangan, dan sebagainya. Tapi sayangnya Indonesia masih kurang aware terhadap keamanan data pribadi, sehingga gampang sekali terjadi kejadian data masyarakat Indonesia yang bocor dan disalah gunakan, karena entah itu dari pemerintah bagian IT nya yang kurang bisa menjaga dan warga negaranya yang belum waspada terhadap data pribadi masing masing.
Kesimpulannya adalah menurut pandangan penulis disrupsi inovasi pada negara berkembang memiliki lebih banyak tantangannya, peluangnya memang ada dan banyak tetapi dalam peluang itu sendiri masih terdapat sebuah persaingan. Sebagai contoh bisa diambil dari persaingan konten kreator media sosial, semua individu berkesempatan menjadi seorang konten kreator tetapi mereka juga tetap harus bersaing dengan ribuan konten kreator terutama yang memiliki konten dengan tema serupa lainnya agar pengguna media sosial bisa tertarik terhadap konten yang mereka buat. (utsimk)
Timotius Leari B
17/10/2024 16:50